So, my colleague asked me today. "Tika, do you like kids?" with her confused face (and I was wondering why. perhaps, it isn't shown on my face(?) and I answered, "Yes, I like kids. But I don't plan to have any." and one of my boss continued my answer with "for now, right?" and I was just standing there and smirk. "No, I don't want to."
and so does, here my writing begins :)
* * *
Hidup dikelilingi dengan keponakan yang lucu-lucu, baik dari kakak dan para sepupu, membuat gue menyukai anak kecil. Main-main bareng, makan bareng atau sekedar bukain buku untuk baca bersama, gue suka akan hal-hal tersebut. But thinking of having kids, I think no.
Dulu, pas gue baru masuk kuliah, gue berpikir mengenai menikah dan mempunyai anak. Akan tetapi, semenjak mengenal yang namanya dunia bekerja, hal itu mendadak nguap ilang begitu aja. Mungkin itu seperti keinginan sesaat karena berpikir, bekerja dan menghasilkan uang itu sangat menyenangkan. I want to be independent, you know. Tapi entahlah, mungkin nanti siapa tau gue kepengin hal itu lagi.
Lalu, ketika gue magang di Jerman, gue ternyata jatuh sakit. I have diabetes type 2. Dan dari sanalah, gue mulai berpikir untuk mempunyai anak. My teacher told me, "It's okay Kartika, you still can have kids. Don't worry."
Alasan pertama gue adalah penyakit. Mempunyai penyakit diabetes, membuat gue berpikir untuk mempunyai anak. Apalagi, kalau anak gue nanti perempuan. Kemungkinan dia akan menerima penyakit gue, lebih besar. Belum ditambah riwayat penyakit di keluarga gue, yang belum gue ketahui. Mungkin gue dibilang nanti nggak mau punya anak, karena nggak mau susah untuk urusnya dan menjaganya. Nope. Lebih kepada, gue nggak mau dia hidup menderita serba dibatasi karena penyakitnya akan membuat komplikasi kemana-mana. Yang kemungkinan, dia akan iri sama nanti teman-teman sebayanya, you know.
Alasan kedua gue adalah, murni nyambung sama postingan kemarin. I want to work so hard, be rich as hell, so then I can help others. Di dunia yang penuh dengan penderitaan ini, banyak anak-anak yang nggak terurus. Pendidikannya nggak selesai karena orangtua yang tidak peduli, makan dan minum pun mereka masih harus mengais sampah, tidur di tempat yang tidak layak. Dengan bekerja keras dan menghasilkan sebanyak-banyaknya, gue ingin membiayai mereka yang kurang beruntung, terutama anak kecil dengan keadaan yang gue sebutkan di atas.
Dan menurut gue, it's a win-win solution. I have foster kids, they don't inherit my hereditary disease, and they have chances to live a better life. So then, the world would be a better place to live for anyone in this world.
No comments:
Post a Comment