Monday 21 April 2014

Münster, aku jatuh cinta!

Entah ada angin apa, aku memutuskan untuk tetap tinggal di sini
Di kota ini, aku sendiri. Menikmati jeda empat hari yang sunyi.
Ketika akhirnya aku memutuskan untuk pergi
Mungkin, hanya sekedar untuk menuntaskan jenuhku
Dan menelusuri keingintahuanku akan sebuah tempat

Aku memasuki kereta ke tempat kota aku tuju
Aku menelusuri kursi yang masih kosong
Aku tidak begitu suka untuk bersama orang lain
Dan kupilihlah satu tempat duduk, tepat bersebelahan dengan kursimu

Aku terduduk memandangi pemandangan yang selalu kulihat
Ketika aku menuju tempatku bekerja
Aku melihatmu terduduk dan tertidur, bersandar kepada jendela
Lucu. Karena kau begitu terpulas.

Terlewati beberapa stasiun, sebelum sampai di tempat kereta kita singgah sementara
Kau terbangun. Lalu kau pindahkan jaketmu di kursi, jadikan ia sebagai bantal
Dan berhentilah kereta kita, di tempat singgah sementara itu

Aku terduduk, sembari menikmati roti yang aku beli untuk makan siang ini
Tempat yang aku tuju masih setengah jalan
Kereta ini menanti orang berdatangan, menjemput mereka yang ingin pulang dan bepergian
Ketika itu, aku mulai kembali mengamatimu

Kau tertidur, terbangun, melihat kesana kemari dan tertidur lagi
Kau terbangun lagi, melihat kesana kemari, dan tertidur lagi
Kau tau, aku menertawaimu. Aku tersenyum ketika kau terbangun dan melihat kesana kemari
Kau seperti orang kebingungan. Aku tersenyum melihatmu. Mungkin, aku sedikit tertawa
Hingga akhirnya kau mendatangiku
"Apakah ini Münster?" tanyamu padaku. Rambutmu berantakan. Dan sedikit ada senyum bingung terpasang di wajahmu.
Sambil tertawa, aku menjawab pertanyaanmu. "Bukan, ini masih di Hamm in Westfalen." lalu aku tertawa ketika kau kembali duduk di kursimu.
Kau tidak kembali tidur, tapi kau duduk sembari melihat kereta ini berjalan kembali menuju kota yang ternyata kita tuju.

Dalam perjalanan, aku sesekali melihatmu. Lucu melihat tingkah lakumu tadi.
Kau pun menguap ketika terduduk. Mungkin kau takut stasiun yang kita tuju, akan terlewati. ..

Sesampainya kita di stasiun yang dituju, kau melihatku
Aku sedikit tertawa malu namun aku umbarkan senyumku untukmu
Kau mengambil kantung plastik berwarna kuning itu, sembari melihatku dan tersenyum padaku
Senyuman manis yang kulihat dari wajahmu, membuat jantungku berhenti berdetak seketika

Aku menyesal tak mengenalmu
Mungkinkah suatu saat nanti, aku akan bertemu lagi denganmu?
Di kota ini, aku akan mengingatmu. Dan semoga kita akan kembali bertemu..


*Münster. April 20, 2014

No comments: